I.PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dalam
menyusun laporan haruslah memenuhi persyaratan dari sebuah kesempurnaan
praktikum, hal ini juga tidak terlepas dari salah satu usaha untuk meningkatkan
penguasaan materi, oleh kerananya laporan ini disusun sedemikian rupa. Laporan
ini berjudul, Bidang dan Arah Serta Penggolongan, Bentuk Tubuh dan Bagian Tubuh
Ikan.
Luas perairan umum Riau adalah 62.648,53 Ha,
terdiri dari luas perairan umum Indragiri Hilir 2.600 Ha, luas perairan umum
Indragiri hulu 33,164 Ha, luas perairan umum
kuansing singingi 23.086 ha, luas perairan umum Pekanbaru 85 Ha, luas
perairan umum Siak 764 Ha, luas perairan umum Bengkalis 70 Ha, dan luas
perairan umum Kampar 2.795,99 Ha (Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Riau,
2001).
Untuk propinsi Riau
produksi perikanan umum adalah sebesar 12.706,6 ton atau 7% dari seluruh
produksi prikanan Riau, dimana produksi perikanan tersebut berasal dari kabupaten indragiri hulu,
Kampar, Bengkalis dan Indragiri hilir (Evy, Mujianti dan Sujono, 2001).
Luas
propinsi Riau seluruhnya adalah 329.867,60 km2, termasuk ke
dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Indonesia. maka luas Propinsi Riau menjadi 379.00 km2 (Dinas Perikanan
dan Kelautan Propinsi Riau (2001). Walaupun pada beberapa wilayah
perairan intensitasnya cukup tinggi dan hanya 18% yang baru dimanfaatkan yang
diantaranya adalah laut, sungai, danau dan waduk.
Perikanan adalah suatu usaha atau
kegiatan manusia untuk memanfaatkan sumber daya perairan, baik tumbuh-tumbuhan
maupun hewan.
Secara umum yang dimaksud
dengan ikan adalah hewan vertebrata yang berdarah dingin (poikiliterm) yang
hidup dalam lingkungan air, pergerakan dan keseimbangan tubuhnya menggunakan
sirip dan pada umumnya bernafas dengan insang, sedangkan ilmu yang khas
mempelajari ikan dan segala aspek kehidupannya dinamakan Ichthyology (Alamsyah
dan Ridwan, 2002).
Ikan adalah kelompok vertebrata
dan yang paling banyak jumlahnya. Ikan mendominasi kehidupan di seluruh
permukaan bumi, sangat beragam dalam adaptasi morfologi, fisiologi dan tingkah
lakunya. Jumlah spesies ikan yang telah berhasil dicatat sekitar 21.000 spesies
dan di perkirakan akan berkembang mencapai 28.000 spesies ikan yang hidup di
muka bumi adalah 21.273 spesies (Yuniarti,2004).
Pengetahuan
bidang dan arah ikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam
Ichthyology sehingga berdasarkan data yang telah diuraikan dapat dengan mudah
mengelompokkan jenis-jenis ikan yang bilateral simetris dan ikan-ikan yang non
bilateral simetris.
Sebagian
besar spesies ikan yang ada di permukaan bumi tergolong sebagai ikan yang
bilateral simetris yaitu ikan yang apabila tubuhnya dibelah dua secara
membujur/memanjang tubuh mulai dari pertengahan ujung kepala sampai ke ujung
ekor, maka akan menghasilkan dua belahan tubuh yang serupa. Ada juga beberapa
spesies ikan yang apabila tubuhnya dibela dua secara membujur, maka belahan
sebelah kanan tidak mencerminkan bagian sebelah kiri yang dikenal dengan
istilah non bilateral simetris.
1.2.
Tujuan dan manfaat
Tujuan dari praktikum bidang dan
arah adalah untuk mengetahui lebih mendalam tentang penggolongan ikan
berdasarkan bagian-bagian tubuhnya yang terdiri dari bagian tubuh rostral,
caudal, medial, lateral, dorsal, ventral, proximal dan distal terhadap jenis
spesies ikan yang ada di perairan Indonesia baik ikan yang terdapat di perairan
tawar maupun yang terdapat di perairan laut. Sedangkan manfaat yang dapat
diperoleh dari praktikum ini adalah kita dapat mengetahui pembagian tubuh ikan
dengan jelas.
Ikan
adalah salah satu diantara organisme pada kelompok vertebrata dan paling besar
jumlahnya. Ikan mendominasi kehidupan di air diseluruh permukaan bumi, sangat
beragam dalam adaptasi morfologi, fisiologi dan tingkah lakunya (Nelson, 2004).
Secara garis besar ikan yang terdapat di alam tebagi
atas dua group yaitu Agnatha (Ikan yang tidak memiliki rahang) dan
Gnathostomata (Ikan yang memiliki rahang). Kedua group ikan tersebuat
dikelompokkan ke dalam tiga kelas yaitu Kelas Cephalaspidomophi, Condrichthyes,
dan Osteichthyes (Buku Penuntun Praktikum Ikthiologi, 2012).
Djuhanda (2001) mengatakan bahwa
dari lima macam klas hewan-hewan vertebrata, ikan merupakan klas yang terbesar,
bernafas dengan insang, bergerak dengan menggunakan sirip dan hidup di dalam
air. Ikan merupakan nenek moyang dari ke empat klas hewan-hewan vertebrata
lainnnya (Amphibi, Reptilia, Aves, dan Mammalia), dan hidup lebih berjaya
daripada yang lainnya.
Bidang dan arah yang umum pada anatomi ikan dikenal istilah terminologi
seperti rostral yang menunujukkan arah ke kepala, caudal yang menunjukkan arah
ke bokong atau ekor, medial yang artinya mengarah kebidang khayal sagital,
dorsal yang berarti bagian diatas bidang khayal frontal, ventral yang berarti
bagian dibawah bidang khayal frontal, proximal dan distal yang biasanya
dihubungkan dengan keberadaan sirip-sirip pada ikan dan lateral adalah
pori-pori sisik yang terdapat hampir ditengah tubuh ikan terlihat seperti garis
yang memanjang. Pada anatomi ikan juga dikenal istilah bidang khayal, yaitu
sagital, frontal dan transversal.
Bagian tubuh ikan terdiri atas tiga,
yaitu kepala (rostral), badan dan ekor. Sirip ikan terdiri dari sirip punggung
yang dikenal dengan istilah pinnae dorsalis, sirip ekor yang dikenal dengan
istilah pinnae caudalis, sirip anus yang dikenal dengan istilah pinnae analis
dan sirip perut dikenal dengan istilah pinnae ventralis serta sirip dada yang
dikenal dengan istilah pinnae pectoralis.
Pada
ikan terdapat lima jenis sirip yang mempunyai fungsi berbeda-beda. Sirip da ikn
berperan dalam penentuan arah dan gerak ikan. Kelima sirip tesebut ada yang
bersifat ganda dan ada yang bersifat tunggal. Tidak semua spesies ikan yang ada
dipermukaan bumi ini memiliki kelima sirip tersebut secara utuh. Sirip punggung
ada yang meghilang dan ada juga yang bermodifikasi menjadi alat peghisap.
Sedangkan sirip dada terletak pada bagian anterior badan dibelakang operculum.
Sirip perut terletak pada sisi ventral badan didepan anus. Sirip anus terletak
disisi ventral badan persis di belakang anus. Sirip ekor terletak pada bagian
paling anterior dari tubuh ikan, dengan bentuk dan ukuran yang
bervariasi.(Penuntun praktikum ichthyology, 2012).
Saanin
(1984)
mengklasifikasikan ikan merah ke dalam Ordo Acantopterygii, famili lutianidae,
Genus Lutianus, dan spesies Lutianus erypthopterus. Dan ikan merah (Lutianus
erythropterus) berhabitat di air tawar.
3.1. Waktu dan
tempat
Praktikum ichtiologi Bidang dan
Arah ini dilaksanakan pada tanggal 08 maret 2012, hari kamis pada pukul 14.00
–15.40 WIB. Bertempat pada Laboratorium Biologi Perikanan di Fakultas Perikanan
Dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
3.2.
Bahan dan alat
Bahan yang digunakan
dalam praktikum ini adalah Ikan Kelabau (Osteochilus
kalabau), Ikan Hiu (Carcharias menissorah), Ikan Subahan (Puntius bulu), Ikan Tawes (Puntius javanicus), Ikan Pantau (Rasbora cephalotaenia),Ikan Merah (Litianus ecythropterus), Ikan Layur (Trichiurus savala), Ikan Alu-alu (Sphyraena jello), Ikan Senangin (Polynemus tectraductylus), dan Ikan Juaro (Pangasius polyuranodon)
Alat-alat yang digunakan adalah
baki atau nampan, Kain lap / Serbet, Buku gambar praktikum ikhtiologi, buku
penuntun praktikum ikhtiologi, dan Alat-alat tulis (Pena, Pensil, dan
Penghapus)
3.3.
Metode penelitian
Metode yang
dipergunakan pada praktikum ini adalah metoda langsung dimana objek yang
diteliti diamati secara langsung oleh praktikan guna diambil datanya sesuai
dengan tuntunan yang terdapat didalam buku penuntun praktikum.
Metode pengamatan langsung di
laboratorium dan sesuai dengan buku penuntun serta mengacu pada literatur-literatur yang
berhubungan dengan judul praktikum ini.
3.4. Prosedur
Praktikum
Prosedur yang
digunakan dalam praktikum ini adalah ikan sebagai objek diletakan kedalam nampan yang telah dipersiapkan
untuk kemudian digambar pada buku gambar yang telah disediakan lalu menuliskan
klasifikasi dan nama ilmiah ikan serta mendeskripsikan ikan sesuai dengan jenis
ikan yang dibawa.
Semua jenis ikan yang menjadi
objek praktikum di gambar serta uraikan hasil pengamatan (TL, HDL, BDH, SL, FL).
4.1. Hasil
1.
Ikan Kelabau (Osteochilus kalabau)
Gambar 1. Ikan Kelabau (Osteochilus kalabau)
Morphometrik ikan:
TL : 240 mm
HDL : 48 mm
BDH : 70 mm
SL : 193 mm
FL : 205 mm
2. Ikan Hiu
(Carcharias menissorah)
Gambar 2.
Ikan Hiu (Carcharias menissorah)
Morphometrik ikan:
TL : 530 mm
HDL : 125 mm
BDH : 95 mm
SL : 355 mm
FL : 450 mm
3.
Ikan Tawes (Puntius
javanicus)
Gambar 4. Ikan
Tawes (Puntius javanicus)
Morphometrik ikan:
TL : 215 mm
HDL : 35 mm
BDH : 60 mm
SL : 170 mm
FL : 190 mm
4.
Ikan Pantau (Rasbora
cephalotaenia)
Gambar 5. Ikan
Pantau (Rasbora cephalotaenia)
Morphometrik ikan:
TL : 68 mm
HDL : 8 mm
BDH : 14 mm
SL : 51 mm
FL : 59 mm
5.
Ikan Merah (Litianus
ecythropterus)
Gambar 6. Ikan
Merah (Litianus ecythropterus)
Morphometrik ikan:
TL : 187 mm
HDL : 48 mm
BDH : 50 mm
SL : 143 mm
FL : 155 mm
6.
Ikan Layur (Trichiurus
savala)
Gambar 7.
Ikan Layur (Trichiurus savala)
Morphometrik ikan:
TL : 695 mm
HDL : 110 mm
BDH : 55 mm
SL : 604 mm
FL : -
7.
Ikan Alu-alu (Sphyraena
jello)
Gambar 8. Ikan
Alu-alu (Sphyraena jello)
Morphometrik ikan:
TL : 410 mm
HDL : 110 mm
BDH : 45 mm
SL : 330 mm
FL : 350 mm
8.
Ikan Juaro (Pangasius
polyuranodon)
Gambar 10. Ikan
Juaro (Pangasius polyuranodon)
Morphometrik ikan:
TL : 225 mm
HDL : 35 mm
BDH : 55 mm
SL : 190 mm
FL : 20 mm
4.2.
Pembahasan
1. Ikan Kelabau (Osteochilus kalabau)
Termasuk
ke dalam Kelas Pisces, Ordo Cypriniformes,
Famili Cyprinidae,
Genus Osteochilus dan
Spesies Osteochilus
kalabau. Ikan
Kelabau adalah Gnatostomata (tidak memiliki rahang), pada bagian kepala
berbentuk tumpul dan bersisik, posisi
mulut terminal, memiliki tutup insang, sisik (scumma) mulai dari daerah
kepala ke pangkal sirip ekor, tidak memiliki gurat sisi (linea lateralis),
memiliki sirip lengkap, bentuk tubuh ikan bilateral simetris dan ekornya
bercagak.
2. Ikan Hiu (Carcharias menissorah)
Termasuk
dalam Kelas Pisces, Ordo Selachi,
Famili Carcharidae,
Genus Carcharias dan Spesies Carcharias
menissorah. Ikan hiu berhabitat di perairan laut di
sekitar gosong-gosong karang dan di depan muara sungai, memiliki satu gigi
runcing, memiliki bentuk tubuh bilateral simetris yang sagitiform, mulut
superior, dan memiliki lima kantung insang.
3. Ikan
Tawes (Puntius javanicus)
Termasuk dalam Kelas Pisces, Ordo Cypriniformes, Famili Cyprinidae, Genus Puntius dan Spesies Puntius javanicus. Ikan ini di kelompokan
Gnathostomata (ikan yang memiliki rahang), kepala berbentuk tumpul dan
bersisik, posisi mulut terminal yaitu mulut berada tepat di ujung hidung,
terdapat dua pasang lubang hidung (Dirhinouse), memiliki tutup insang, sisiknya
(squama) mulai dari daerah kepala sampai ke pangkal sirip ekor, tidak memiliki
gurat sisi (linea lateralis), memiliki sirip punggung (pinnae dorsalis), bentuk
tubuh ikan bilateral simetris, bentuk tubuh torpedo/fusiform/streamline.
4. Ikan
Pantau (Rasbora cephalotaenia)
Termasuk
dalam Kelas Pisces, Ordo Cypriniformes,
Famili Cyprinidae, Genus Rasbora
dan Spesies Rasbora argyrotaena.Ikan pelagik yang terdapat di sungai-sungai (air
tawar). Mulutnya terminal, mempunyai tutup insang , berwarna kuning
keemasan,liniea literalis sempurna, mempunyai sirip punggung, sirip dada, sirip
perut, sirip anus, dan sirip ekor. Sirip ekor berbentuk cagak, sirip punggung
dan sirip anus tidak bersatu hubungan sirip dada dan sirip perut abdominal,
sisik berbentuk cycloid
5. Ikan Merah (Litianus ecythropterus)
Termasuk
dalam Kelas Pisces, Ordo Percomorphi,
Famili Lucanidae,
Genus Lucanus dan
Spesies Lutianus erythropterus. Bentuk tubuh ikan merah adalah
compressed, kepala tumpul dan ekor berpinggiran tegak (truncated) tubuh
diliputi sisik dari kepala sampai pangkal sirip ekor, posisi mulut terminal
memiliki gurat sisi dan tubuh ikan berwarna merah pudar, mempunyai sirip yang
sempurna, dan memiliki sepasang hidung dan bibir ats bergerigi.
Menurut Saanin (1984), mengklasifikasikan ikan Merah
dalam ordo: Percomorphi, family: Lucanidae, genus: Lucanus dan spesies: Lutianus
erythropterus. Dengan ciri-ciri kepala tumpul dan ekor berlekuk, tubuh
berwarna merah agak keputihan
6. Ikan Layur (Trichiurus savala)
Kelas
Pisces, Ordo Perciformes,
Famili Trichiuridae, Genus Trichiurus dan Spesies Trichiurus
savala. Ikan bentuknya yang panjang dan ramping, masuk dalam kelas gnatostomata,
bentuk tubuh ikan pita/teanifrom, apabila dibelah bentuknya bilateral simetris,
bentuk mulut superior, pada bagian kepala ujungnya berbentuk lancip, terdapat
lubang hidung monorhineous, tidak mempunyai sisik, terdapat gurat sisi (linea
lateralis).
7. Ikan Alu-alu (Sphyraena jello)
Kelas Pisces, Ordo
Perciformes, Famili Sphyraenidae,
Genus Sphyraena dan Spesies Sphyraena jello. Ikan ini termasuk kelompok gnathostomata, dengan kelas osteicthyes.
Ikan ini termasuk dalam golongan ikan bilateral simetris, bentuk tubuh
berbentuk panah (sagitiform), bentuk kepala lancip dan tidak bersisik, mulut
terminal dan tidak mempunyai sungut. Memilki lubang hidung monorhinous, letak
mata berada di sisi kanan dan kiri kepala dibelakang sudut mulut, bola mata
terdapat pada kedua sisi. Memilki tutup insang (operculum), memiliki gurat sisi (linea lateralis), tidak memilki
sisik, memilki sirip punggung, sirip
dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor.
8. Ikan Juaro (Pangasius polyuranodon)
Termasuk
dalam Kelas Pisces,
Ordo : Osteriopisi, Famili Pangasidae, Genus Pangasius dan Spesies Pangasius
polyuranodon. Tidak memiliki sisik, sirip
punggung berjari-jari keras dan tajam, mempunyai ekor bercagak, bentuk tubuh
ikan bilateral simetris, tidak memiliki linea lateralis, memiliki tutup insang
dan posisi mulut terminal.
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di laboratorium
biologi perikanan dalam mata kuliah Ikhtiologi, kita dapat membedakan nama-nama
ikan yang satu dengan yang lain dari bentuk dan ciri-ciri yang dimilki oleh
ikan-ikan yang dipraktikumkan. Serta kita dapat menentukan bidang dan arah,
dimana bidang tersebut dapat dibedakan antara lain bidang khayal sagital,
frontal dan trancversal. Selain dari itu juga terdapat terminologi seperti
medial, lateral, dorsal, ventral, proximal dan distal.
Dari
pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa kita dapat membedakan antar ikan satu
dengan ikan yang lainnya melalui cirri-ciri dan klasifilasinya serta
penggolongan ikan pada bentuk tubuh dan bagian luar tubuh ikan,
5.2. Saran
Dalam pelaksanaan praktikum ini
masih terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu diperhatikan, agar setiap
mahasiswa yang melakukan praktikum ini dapat lebih serius dan tepat selesai
pada waktunya.
Hendaknya
ikan yang digunakan dalam praktikum ini ditentukan agar praktikan dapat
mengetahui ikan-ikan yang simetris bilateral maupun non simetris bilateral
sehingga sesuai dengan judul praktikum.
EVY,R.,
ENDANG MUJIANI dan K. SUJONO.2001. Usaha Perikanan di
Indonesia. Mutiara Sumber Widya. Jakarta. 96 hal.
Kottelat, M. 2001. “Ikan air tawar Indonesia”. Periplus edition
limited, Jakarta.
Manda R.I. Lukystiowati, C. Pulungan dan
Budijono.2006. Penntun praktikum iktiologi. Uiversitas Riau. Pekanbaru.
Pemerintah
propinsi RIAU, Dinas Perikanan dan Kelautan.2003. Inventarisasi dan Identifikasi Jenis-jenis
Ikan Lokal Spesifik se-Propinsi RIAU.
Penuntun
praktikum iktiologi. 2012. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Riau.
Pulungan,
C.P.2000.
Dekripsi ikan-ikan air tawar dari Waduk PLTA Koto Panjang. Riau. Pusat
penelitian Universitas Riau. Pekanbaru34 hal.(tidak diterbitkan).
SAANIN, H., 1984.
Taksonomi dan
Kunci Identifikasi . Bina Cipta, Bandung. 520 hal. 245
Yuniarti. 2000. Inventarisasi dan
Identifikasi ikan Chanidae yang Terdapat Di
Sungai Kampar Propinsi Riau.
Laporan Praktikum, Faperika UNRI,
Pekanbaru.
LAMPIRAN
Nampan Serbet Pensil
Penghapus Pena Penggaris
Buku
penuntun praktikum Buku
laporan praktikum
Tissue gulung
Bidang dan Arah
Serta Penggolongan
Bentuk Tubuh dan Bagian Tubuh Ikan
OLEH
ESY
LISNASARI
1104111944
PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERAIRAN

LABORATORIUM BIOLOGI PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012
DAFTAR ISI
Isi
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR
ISI...................................................................................................... ii
DAFTAR
GAMBAR........................................................................................ iii
DAFTAR
LAMPIRAN.................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1.
Latar Belakang................................................................................ 1
1.2.
Tujuan dan Manfaat........................................................................ 2
II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 3
III. BAHAN DAN METODE.................................................................... 6
3.1.
Waktu dan Tempat.......................................................................... 6
3.2.
Bahan dan Alat............................................................................... 6
3.3.
Metode Pratikum............................................................................. 6
3.4.
Prosedur pratikum........................................................................... 7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 8
4.1. Hasil................................................................................................ 8
4.2. Pembahasan.................................................................................... 12
V.
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 16
5.1.
Kesimpulan...................................................................................... 16
5.2.
Saran .............................................................................................. 16
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
|
Gambar
Halaman
1. Morfologi ikan
Kelabau (Osteochilus kalabau)...................................... 8
2. Morfologi ikan
Hiu (Carcharias menissorah)........................................ 8
3. Morfologi ikan
Tawes (Puntius javanicus)............................................. 9
4. Morfologi ikan
Pantau (Rasbora cephalotaenia).................................... 9
5. Morfologi ikan
Merah (Litianus ecythropterus) ..................................... 10
6. Morfologi ikan
Layur (Trichiurus savala) ............................................. 10
7. Morfologi ikan
Alu-alu (Sphyraena jello) .............................................. 11
8. Morfologi ikan
Juaro (Pangasius polyuranodon) .................................. 12
|
Lampiran Halaman
1. Gambar alat-alat yang
digunakan…………………………………….. 19
|
Puji syukur penulis
ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan petunjuknya penulis dapat
menyelesaikan laporan Ikhtiologi dengan judul Bidang dan Arah.
Penulis
mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada dosen mata kuliah
Ikhtiologi serta para asisten yang telah membantu penulis selama pratikum
sampai pada penulisan laporan ini.
Disamping
itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini, penulis juga mengharapkan saran dan
kritik yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan kearah yang lebih baik.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pekanbaru, Maret 2012
Esy Lisnasari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar